Gelombang Tutupnya Startup di Indonesia: Kini Giliran Rumah.com Menutup Operasionalnya

Spread the love

BejaPT – Pergolakan di dunia startup Indonesia semakin terasa dengan tutupnya banyak perusahaan rintisan, termasuk yang terbaru, Rumah.com. Rumah.com, sebuah startup properti yang beroperasi di bawah naungan PropertyGuru, diumumkan akan berhenti beroperasi pada tanggal 30 November. Keputusan ini diikuti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 61 karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Hari V. Krishna, Group CEO sekaligus Managing Director PropertyGuru, mengungkapkan keputusan ini bukanlah sesuatu yang diambil dengan mudah. Dampaknya sangat terasa, baik bagi karyawan yang telah mengabdikan diri selama lebih dari satu dekade, maupun bagi pelanggan setia Rumah.com. Namun, keputusan ini diambil untuk mengefisienkan operasional dan memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Meski Rumah.com akan berhenti beroperasi, PropertyGuru tetap akan mendukung para agen dan mitra pengembang yang sebelumnya bermitra dengan Rumah.com. Perusahaan berkomitmen untuk meminimalkan gangguan terhadap bisnis mitra dan akan mengembalikan fee yang telah dibayar sesuai dengan kontrak masing-masing. Bagi mitra vendor, kewajiban yang tercantum dalam kontrak juga akan tetap dipenuhi.

Hari menekankan bahwa perusahaan akan terus mengevaluasi bisnisnya secara berkala. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya untuk merampingkan operasional dan mengalokasikan sumber daya di tempat yang lebih dibutuhkan. Dia juga menjelaskan bahwa fokus akan ditempatkan pada bisnis-bisnis yang sudah menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat.

Selain penutupan Rumah.com, PropertyGuru juga akan menghentikan layanan Fastkey di Indonesia mulai 31 Juli 2024. Fastkey adalah sebuah platform yang menghubungkan mitra agen properti dengan proyek-proyek regional. Langkah ini akan diikuti dengan penutupan layanan serupa di Malaysia dan Singapura pada 15 Oktober 2024.

Meskipun kedua keputusan ini mengindikasikan perubahan besar di dalam perusahaan, Hari memastikan bahwa dampak finansial pada tahun ini diperkirakan tidak akan signifikan.

Rumah.com dan Fastkey hanya menambah panjang daftar startup yang tutup di Indonesia. Sejumlah perusahaan rintisan dari berbagai sektor seperti teknologi, properti, e-commerce, dan lainnya, telah mengalami penutupan atau kebangkrutan. Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas dan keberlanjutan startup di Indonesia.

Pergolakan dalam ekosistem startup ini mengajarkan pelajaran berharga tentang pentingnya pengelolaan sumber daya yang baik, diversifikasi model bisnis, dan adaptasi terhadap perubahan pasar yang cepat. Meskipun banyak tantangan di sepanjang jalan, kesempatan untuk inovasi dan pertumbuhan tetap ada, dan diharapkan para pelaku industri startup dapat mengambil inspirasi dari perjalanan yang mereka tempuh.