Investasi Kendaraan Listrik di ASEAN Naik Hingga 570%

Spread the love

BejaPT – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mencatat bahwa investasi di sektor kendaraan listrik di ASEAN telah mengalami lonjakan sebesar 570%. Hal ini menjadi bukti bahwa ASEAN telah berhasil dalam pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Bahlil juga menyoroti bahwa ASEAN telah menjalankan transformasi ekonomi melalui hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), dan pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama antar negara di kawasan ASEAN.

Bahlil mengungkapkan bahwa investasi dalam sektor kendaraan listrik di ASEAN, termasuk investasi dalam kendaraan listrik (EV), telah tumbuh pesat. Peningkatan ini mencerminkan kemajuan dalam pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada ramah lingkungan. Dia juga menekankan bahwa saat ini bukan lagi masa di mana investor datang hanya untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan menikmati keuntungan, sementara masyarakat hanya menjadi penonton. Bahlil menegaskan bahwa investasi harus memberikan manfaat kepada masyarakat.

Untuk Indonesia sendiri, sejak tahun 2020 hingga 2023, nilai investasi asing terkait ekosistem kendaraan listrik mencapai US$ 42 miliar. Ini mencakup pembangunan ekosistem baik di sektor hulu (seperti produksi baterai kendaraan listrik) maupun sektor hilir (seperti produksi kendaraan listrik itu sendiri).

Bahlil juga mendorong kolaborasi dan kesatuan di antara negara-negara ASEAN dalam hal investasi dan hilirisasi. Hilirisasi, yang merupakan proses di mana nilai tambah dihasilkan melalui pengolahan lanjutan sumber daya alam, dianggap sebagai pintu masuk pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.