Startup Pendidikan Cakap: Sukses Tumbuh Dua Kali Lipat di Tengah Pandemi

Spread the love

BejaPT – Startup pendidikan atau edtech bernama Cakap telah mencatat pencapaian luar biasa pada kuartal kedua tahun ini. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan perusahaan ini berhasil tumbuh dua kali lipat (Year-over-Year/YoY). Keberhasilan ini merupakan hasil dari kinerja yang baik dan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan pandemi serta kebutuhan pendidikan yang terus berkembang.

Jonathan Dharmasoeka, Chief Financial Officer Cakap, menyatakan bahwa perusahaan telah menunjukkan performa yang kuat di kuartal kedua 2023. Semua segmen bisnis Cakap mengalami peningkatan, dan yang lebih menggembirakan adalah pencapaian EBITDA positif. Hasil positif ini telah diraih secara konsisten sejak tahun 2020, membawa perusahaan mendekati dan bahkan mencapai target tahunan yang telah ditetapkan.

Cakap memiliki tiga pilar utama dalam bisnisnya, yaitu bahasa, upskill, dan bisnis. Hingga saat ini, pilar bahasa masih menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan perusahaan. Terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah siswa yang memilih mempelajari Bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin. Bahkan, minat terhadap Bahasa Korea telah melampaui minat terhadap Bahasa Mandarin dalam enam bulan terakhir.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar pada sektor pendidikan, mendorong Cakap untuk mengadaptasi strategi bisnis baru. Perusahaan ini merespons temuan World Bank mengenai penurunan tingkat pembelajaran bahasa di kalangan siswa sekolah dasar di Indonesia selama pandemi, dengan rata-rata kehilangan belajar mencapai 10,8 bulan.

Dari hasil penelitian tersebut, Cakap mengidentifikasi bahwa pendekatan pembelajaran yang menggabungkan antara metode online dan tatap muka (blended learning) akan menjadi tren yang populer. Perusahaan juga memiliki rencana untuk ekspansi lebih lanjut dengan menyediakan fasilitas belajar tatap muka di kota-kota besar di Indonesia.

Salah satu langkah strategis perusahaan adalah peluncuran Cakap Kids Academy. Program inovatif ini menggabungkan pembelajaran bahasa tatap muka dengan fasilitas belajar yang lengkap. Tujuannya adalah meningkatkan soft skill, keterampilan motorik, dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak usia 4-12 tahun.

Tidak hanya itu, Cakap juga baru-baru ini meluncurkan Cakap English Standardized Test (CEST), sebuah sistem tes Bahasa Inggris yang dikuratori dan dikembangkan oleh tim kurikulum Cakap. CEST setara dengan tes standar internasional seperti TOEFL. Lebih dari 14 institusi dengan total lebih dari 5.000 siswa telah mengambil keuntungan dari tes ini.

Keunggulan CEST meliputi kemampuan untuk diambil secara mandiri menggunakan perangkat sendiri, dengan keamanan dan validitas yang dijaga oleh kombinasi pengawasan manusia dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Fleksibilitas waktu, biaya terjangkau, dan hasil yang cepat juga menjadi keuntungan yang ditawarkan oleh tes ini.

Dilansir dari laporan Euromonitor, industri pendidikan Indonesia diharapkan terus tumbuh. Proyeksi menunjukkan bahwa omzet pasar pendidikan di Indonesia dapat mencapai angka US$ 58,9 miliar atau sekitar Rp 898 triliun. Dengan pertumbuhan tahunan sekitar 8% (CAGR 2021-2026), terutama pada sektor pendidikan bagi dewasa dan vokasi, ini mengindikasikan bahwa peluang bisnis di bidang pendidikan masih sangat menarik.

Pendanaan yang diterima oleh Cakap dari MDI Ventures dan Heritas Capital pada awal tahun ini, dalam bentuk pendanaan seri C1, memberikan valuasi perusahaan lebih dari US$ 100 juta. Statistik hingga pertengahan tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang telah mengikuti program Cakap mencapai empat juta. Aplikasi Cakap dinilai sangat baik oleh pengguna, dengan rating 4,9 di App Store dan 4,8 di Play Store. Lebih dari 2.000 guru telah bergabung dengan platform ini, dan layanan pembelajaran Cakap telah mencakup seluruh 38 provinsi di Indonesia.