BejaPT – Penggunaan produk pinjaman online (pinjol) dan paylater telah menjadi umum di Indonesia. Namun, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan jika tidak menggunakan pinjol dan paylater dengan bijak.
Pengaruh terhadap Riwayat Kredit (SLIK):
Produk pinjol dan paylater dapat memengaruhi SLIK atau yang sebelumnya dikenal sebagai BI checking. Jika riwayat SLIK buruk, ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengajukan pinjaman di masa depan, baik di lembaga keuangan maupun SLIK yang sah. Ini juga dapat mempengaruhi pencarian pekerjaan, terutama jika pekerjaan tersebut berada di sektor keuangan.
Memicu Kebiasaan Berutang:
Penggunaan pinjol atau paylater, terlepas dari jumlahnya, harus segera dilunasi agar tidak memicu kebiasaan berutang yang buruk. Ada risiko bahwa seseorang dapat terjebak dalam lingkaran berutang, yang dapat menjadi beban finansial yang berat.
Bunga Tidak Disadari:
Penggunaan paylater juga bisa merugikan si peminjam karena adanya bunga yang mungkin tidak disadari. Misalnya, jika seseorang memutuskan untuk membeli produk dengan pembayaran cicilan selama beberapa bulan, harga akhir yang dibayarkan bisa jauh lebih tinggi daripada harga produk tersebut jika dibeli secara tunai. Bunga ini mungkin tidak terasa signifikan ketika dibayarkan bulan demi bulan, tetapi jika diakumulasikan, bisa menjadi jumlah yang cukup besar.
Kesimpulannya, penggunaan produk pinjol dan paylater harus dilakukan dengan bijak. Harus dihindari terjebak dalam utang yang sulit dibayar, dan pembayaran harus dilakukan tepat waktu. Selain itu, penting untuk memahami semua biaya dan bunga yang terkait dengan produk tersebut sebelum menggunakannya, sehingga seseorang tidak terkejut dengan tagihan yang lebih tinggi dari yang diharapkan.
