BejaPT – Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, baru-baru ini mengungkapkan bahwa rencana divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. masih berada dalam tahap pembicaraan. Meskipun sebelumnya direncanakan selesai pada bulan Juli 2023, Jokowi menjelaskan bahwa perlu waktu diskusi lebih lanjut agar semua pihak terlibat merasa diuntungkan.
Meski Jokowi tidak memberikan rincian tentang target waktu baru untuk divestasi saham PT Vale Indonesia setelah terjadi penundaan, ia meyakinkan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaannya.
“Sedikit mundur. Tidak ada kendala, tetapi masih dalam proses pembicaraan agar tidak terjadi kebingungan,” ujar Jokowi setelah menghadiri acara peresmian Indonesia Arena di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.
Jokowi menekankan bahwa proses diskusi harus terus berlanjut untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat merasa mendapatkan manfaat dari divestasi ini. “Semua harus merasa diuntungkan. Semua harus merasa terlibat,” tambah Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, telah mengungkapkan bahwa divestasi saham PT Vale Indonesia hampir selesai. Menurut Arifin, PT Vale Indonesia telah menyetujui untuk menyerahkan 14 persen sahamnya kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang MIND ID.
“Kita tinggal menyelesaikan tahap akhirnya saja,” ujar Arifin kepada para wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 4 Agustus 2023. “Pada awalnya, divestasi mencapai 40 persen, dan sekarang kita tinggal menyelesaikan 14 persen lagi. Jadi, totalnya akan mencapai 54 persen.”
PT Vale Indonesia beroperasi berdasarkan Kontrak Karya yang telah diubah pada 17 Oktober 2014, yang akan berlaku hingga 28 Desember 2025. Perusahaan ini fokus pada pertambangan dan pengolahan nikel, memiliki konsesi area seluas 118.017 hektar, yang tersebar di Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tenggara (24.752 hektar), dan Sulawesi Tengah (22.696 hektar).
Dengan perkembangan ini, wajar bagi semua pihak yang terlibat dalam divestasi saham PT Vale Indonesia untuk terus mengikuti perkembangan diskusi dan berharap agar proses ini dapat segera mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak terkait.
