Bos IMF: Kerugian Bencana di ASEAN Mencapai Rp. 1.350 Triliun

Spread the love

BejaPT – Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), berbicara tentang dampak buruk perubahan iklim di tingkat global dan menyebut bahwa beberapa negara ASEAN, yaitu Thailand, Filipina, dan Myanmar, termasuk yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Selain itu, Indonesia menghadapi ancaman peningkatan permukaan air laut, yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian.

Menurut Georgieva, kerugian ekonomi yang timbul akibat bencana alam di ASEAN mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.530 triliun per tahun. Dia juga menyoroti peningkatan suhu yang lebih cepat, menyebabkan cuaca ekstrem dan bencana alam seperti kebakaran ekstrem semakin sering terjadi.

Georgieva mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh negara-negara ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim, termasuk komitmen untuk menggunakan energi bersih dan upaya penanaman kembali hutan bakau. Dia juga mencatat upaya Presiden Joko Widodo dalam penanaman kembali hutan bakau, yang tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga berfungsi sebagai benteng alamiah dalam menghadapi badai dan peningkatan permukaan air laut.

Pentingnya kesadaran akan perubahan iklim dan tindakan untuk mengurangi dampaknya telah menjadi perhatian global, dan IMF sebagai organisasi ekonomi internasional memberikan penilaian terhadap potensi dampak ekonomi yang signifikan dari perubahan iklim di kawasan ASEAN dan di seluruh dunia.